Sabtu, 10 Desember 2011

Efek Korupsi

Korupsi merupakan suatu perilaku dari oknum pada posisi yang memungkinkan untuk melakukan penyelewengan yang illegal dalam rangka memperkaya diri, dengan dana yang tidak seharusnya. Di Negara kita korupsi bukanlah hal yang baru, bahkan Indonesia menjadi Negara dengan tingkat korupsi tertinggi di Asia.
Korupsi berarti berkurangnya pendapatan Nasional dari sector public karena mempertinggi biaya produksi. Tingginya biaya produksi tersebut otomatis menaikkan harga jual barang. Sedangkan di sisi konsumen, harga naik mengakibatkan permintaan akan barang tersebut menurun dan laba perusahaan juga menurun. Seperti gambar kurva berikut :

 

Perusahaan digambarkan sebagai produsen di dalam siklus ekonomi, dimana produsen nantinya akan memberikan upah, sehingga ada aliran dana dari perusahaan atau produsen kepada masyarakat, apabila laba perusahaan menurun maka upah yang diterima oleh masyarakat juga akan menurun. Penurunan itu akan berdampak pada penurunan konsumsi, karena daya beli masyarakat yang rendah. Hal ini juga berpengaruh pada minat masyarakat akan menabung.
                                                 Y= C + S
Persamaan diatas membuktikan bahwa pendapatan yang menurun akan menurunkan konsumsi dan minat menabung. Menurunnya minat menabung dari masyarakat menyebabkan dana yang tersedia di Bank menjadi sedikit. Sementara pada sisi masyarakat yang lain kebutuhan akan kredit sangat diperlukan demi menutupi kebutuhan akibat kurangnya pendapatan. Karena jumlah uang yang tersedia sedikit, sementara banyak orang yang menginginkan kredit, maka Bunga bank akan meningkat. Disini muncul kekacauan ekonomi. Dan terjadinya Inflasi, yang dimulai dari sedikitnya orang yang menabung, sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat sangat banyak.

Solusi :
Hal ini dapat diatasi dengan diberlakukannya kebijakan moneter oleh Bank sentral, yang berwenang untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Misalnya dengan menaikkan tingkat suku bunga sehingga banyak orang yang ingin menabung.
Hal ini sangat menggambarkan perbedaan pendapatan yang mencolok antara pelaku korupsi, dan masyarakat sebagai individu yang terkena dampak dari korupsinya. Jika hal ini terus berlangsung, maka akan sangat mengacaukan tingkat perekonomian dan menimbulkan kesenjangan pendapatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar